Tuesday, March 18, 2014

Women of heaven – Menjadi Wanita yang dirindu Surga by : Safitri



Tiada kebahagiaan sejati didunia ini, yang menjadi teramat berarti dan sarat makna, kecuali kita mampu menjaga amanah waktu dari Allah SWT dengan ahsanu ‘amala. Akankah kita masih mengumbar kecewa,putus asa,prasangka buruk kepada Allah? Padahal, kita seharusnya masih harus banyak belajar untuk melapangkan dada dari setiap kejadian yang kita alami,suka dukanya,sedih gembiranya,gagal berhasilnya. Akankah kita kembali kepadaNya dengan bekal amal yang begitu banyak ataukah sebaliknya kita terlalaikan dengan tujuan sejati kita?
Ketahuilah Saudariku,mereka para salafus saleh adalah sosok pemuda yang haus akan ilmu pengetahuan dengan penuh semangat yang menyala-nyala dalam memecahkan berbagai permasalahannya. Mereka selalu memanfaatkan waktunya untuk hal-hal yang berguna,disiplin,dan antusias menghadiri kajian-kajian ilmu.
Sesungguhnya Allah memelihara kita bukan saja melalui kegembiraan, kebahagiaan,serba kecukupan,kesehatan,kesuksesan , prestasi gemilang ; Allah juga masih senantiasa memelihara kita melalui kesedihan , musibah, ujian , serba kekurangan, penderitaan. Tujuannya, supaya kita mencapai perkembangan yang baik, pelatihan jiwa yang sejati, kekokohan jiwa yang utuh,penempaan mental yang kuat, manajemen emosi yang sehat.
Yakinlah ! Ketika hati mulai berputus asa diantara kebimbangan menghadapi dilemma, saat itulah tanyakan kepada hati nurani kita ; “Kenapa harus berputus asa ? Apakah engkau masih meragukan pertolongan dan kemampuan Allah ?”
Tidak dibenarkan orang bersikap malas dan suka menunda-nunda pekerjaan untuk melemparkan segala beban dan tanggungannya,dosa dan kesalahannya kepada qadar. Sebab,sikap demikian ini menunjukkan kelemahan dan lari dari tanggung jawab.
Ada pengorbanan, pasti akan ada kenikmatan setelahnya-wamalladztu illa ba’datta bi-tidak ada kenikmatan, kesenangan kecuali setelah berpayah-payah, begitu jua halnya dengan keistimewaan yang diberikan oleh Allah bagi mereka yang mampu menapak dalam keistiqamahan.
Sebuah petikan surat seorang wanita untuk Saudari tercintanya : “ Wahai Saudariku muslimah , begitu besar anugrah Allah SWT yang diberikan atas kita, satu karunia ynag tak terhingga nilainya. Berbahagialah, tersenyumlah, karena Engkaulah sumber percikan cahaya peradaban , Engkaulah madrasah akhlak mulia, Engkaulah pengokoh kesempurnaan generasi , Engkaulah mata air surgawi, pelepas dahaga jiwa, penyejuk kerinduan hati.
Kehilanganmu berarti kehilangan tali cinta. Ketiadaanmu berarti ketiadaan pengukuh semangat generasi. Kebaikanmu berarti kebaikan semesta ; keburukanmu berarti kehancuran negerimu. Rahasia kebesaran hatimu ialah qanaah, kunci keikhlasanmu adalah syukur, medali kesuksesanmu adalah murninya keimanan, kekuatan tekadmu adalah tulusnya penghambaan-Mu pada Sang Penggenggam alam semesta.
·     

No comments:

Post a Comment