Tiada kebahagiaan sejati didunia
ini, yang menjadi teramat berarti dan sarat makna, kecuali kita mampu menjaga
amanah waktu dari Allah SWT dengan ahsanu ‘amala. Akankah kita masih mengumbar
kecewa,putus asa,prasangka buruk kepada Allah? Padahal, kita seharusnya masih
harus banyak belajar untuk melapangkan dada dari setiap kejadian yang kita
alami,suka dukanya,sedih gembiranya,gagal berhasilnya. Akankah kita kembali
kepadaNya dengan bekal amal yang begitu banyak ataukah sebaliknya kita
terlalaikan dengan tujuan sejati kita?
Ketahuilah Saudariku,mereka para
salafus saleh adalah sosok pemuda yang haus akan ilmu pengetahuan dengan penuh
semangat yang menyala-nyala dalam memecahkan berbagai permasalahannya. Mereka
selalu memanfaatkan waktunya untuk hal-hal yang berguna,disiplin,dan antusias
menghadiri kajian-kajian ilmu.
Sesungguhnya Allah memelihara
kita bukan saja melalui kegembiraan, kebahagiaan,serba
kecukupan,kesehatan,kesuksesan , prestasi gemilang ; Allah juga masih
senantiasa memelihara kita melalui kesedihan , musibah, ujian , serba
kekurangan, penderitaan. Tujuannya, supaya kita mencapai perkembangan yang
baik, pelatihan jiwa yang sejati, kekokohan jiwa yang utuh,penempaan mental
yang kuat, manajemen emosi yang sehat.
Yakinlah ! Ketika hati mulai
berputus asa diantara kebimbangan menghadapi dilemma, saat itulah tanyakan
kepada hati nurani kita ; “Kenapa harus berputus asa ? Apakah engkau masih
meragukan pertolongan dan kemampuan Allah ?”
Tidak dibenarkan orang bersikap
malas dan suka menunda-nunda pekerjaan untuk melemparkan segala beban dan
tanggungannya,dosa dan kesalahannya kepada qadar. Sebab,sikap demikian ini
menunjukkan kelemahan dan lari dari tanggung jawab.
Ada pengorbanan, pasti akan ada
kenikmatan setelahnya-wamalladztu illa
ba’datta bi-tidak ada kenikmatan, kesenangan kecuali setelah
berpayah-payah, begitu jua halnya dengan keistimewaan yang diberikan oleh Allah
bagi mereka yang mampu menapak dalam keistiqamahan.
Sebuah petikan surat seorang wanita
untuk Saudari tercintanya : “ Wahai Saudariku muslimah , begitu besar anugrah
Allah SWT yang diberikan atas kita, satu karunia ynag tak terhingga nilainya.
Berbahagialah, tersenyumlah, karena Engkaulah sumber percikan cahaya peradaban
, Engkaulah madrasah akhlak mulia, Engkaulah pengokoh kesempurnaan generasi ,
Engkaulah mata air surgawi, pelepas dahaga jiwa, penyejuk kerinduan hati.
Kehilanganmu berarti kehilangan
tali cinta. Ketiadaanmu berarti ketiadaan pengukuh semangat generasi.
Kebaikanmu berarti kebaikan semesta ; keburukanmu berarti kehancuran negerimu.
Rahasia kebesaran hatimu ialah qanaah, kunci keikhlasanmu adalah syukur, medali
kesuksesanmu adalah murninya keimanan, kekuatan tekadmu adalah tulusnya
penghambaan-Mu pada Sang Penggenggam alam semesta.
·
No comments:
Post a Comment