Tuesday, March 18, 2014

Luruskan Niat dapatkan sukses by : Vera



“sesungguhnya amalan tergantung niatnya, dan setiap orang akan mendapat balasan amal sesuai dengan niatnya. Barang siapa berhijrah hanya kepada Allah dan Rasu-Nya, maka hijrahnya itu menuju Allah dan rasul-Nya. Barangsiapa hijrahnya karena dunia yang ia harapkan atau karena wanita yang ia nikahi, maka hijrahnya itu menuju yang ia niatkan”
 (HR Bukhari dan Muslim)
Perbedaan dalam Kesamaan
Dua orang sedang melaksanakan sholat. Gerakan dan bacaannya sama, di mesjid yang sama, dengan imam yang sama, khusyuknya (tampak dari luar) sama. Namun pahalanya bisa berbeda. Apa penyebabnya? Yang pertama shalat untuk mendapat ridh Allah, dan yang kedua karena ada calon mertua di belakangnya.
Inilah yang membedakan orang yang beraktivitas sama, namun dengan niat yang berbeda. Allah menyampaikan innamal a’malu bi aniyat. Amal itu bergantung pada niatnya. Perbuatan baik bisa saja menjadi tidak baik karena niat yang tidak baik atau tidak benar.
Seorang petani pasti tahu bahwa ketika menanam padi pasti ada rumput yang tumbuh. Petani juga tau seandainya dia menanam rumput, tidak akan pernah tumbuh padi. kebaikan itu sulit, penuh godaan, penuh tantangan. Sesuatu yang baik, agar menjadi baik hasilnya, jangan dicampur dengan sesuatu yng buruk. Sesuatu yang buruk tidak mungkin menjadi baik hanya dengan niat yang baik. Selain niat, Allah tetap memperhitungkan cara, contohnya Allah menciptakan otak, dan sebagai pelaksana dari kerja otak Allah menciptakan tangan, kaki, mulut, telinga, dan anggota tubuh yang lain.
Apakah anda melihat persamaan pada Sulaiman a.s dan Qarun? Ya, mereka raja dan penguasa sama-sama manusia yang dianugrahi kekayaan sangat banyak oleh Allah. Namun mereka sangat berbeda dalam sudut pandang. Nabi Sulaiman melihat kekayaan sebagai amanat dari Allah, sehingga ia membelanjakannya untuk kesejahteraan rakyat. Sedangkan Qarun, ia menganggap kekayaannya itu didapat dari tangannya sendiri. Ia pun menumpuk-numpuk harta, tidak membelanjakannya untuk masyarakat.
Itulah contoh sudut pandang yang berbeda. Dan perbedaan sudut pandang tersebut menjadi niat yang dilakukan berbeda. Niat yang berbeda akan membuahkan perbuatan yang berbeda pula. Kalaupun sama itu hanya tampak pada permukaan saja, sedangkan maksud dan tujuan didalam dada tetaplah berbeda.
Niat adalah hal prinsipil yang harus dipegang oleh setiap orang yang beriman. Sebab niat akan berimbas pada kondisi, keadaan, aktivitas, penanganan, aksi dan hasil yang berbeda-beda. Niat untuk mendapat ridho Allah adalah niat terbaik dan akan menyebabkan segala sesuatunya menjadi baik, baik ketika mengerjakan dan baik hasil yang mendapatkan.
Niat Lurus , Meluruskan Jalan
 Indahnya ajaran islam adalah dalam setiap aktivitas kita diperintahkan untuk mengawalinya dengan niat dan berdoa. Tujuannya agar semua aktifitas berjalan dengan benar, sesuai dengan relnya. Benar dan lurus dalam niat akan meluruskan dan memudahkan jalan. Meskipun ada hambatan, niat itu akan menguatkan kita untuk menerjangnya. Jika ada lawan, niat itu akan menjadikan kita kuat mengalahkannya. Jika ada rintangan, niat itu akan memampukan kita melawannya.
Niat melakukan sesuatu hanya untuk Allah adalah niat lurus itu. Bermaksud mendapatkan hasil yang besar dengan meniatkan dan bersandar pada Yang Mahabesar. Menginginkan prestasi tinggi dengan berbakti pada Yang Mahatinggi. Berhasrat  menjadi kuat dengan meminta pada Yang Mahakuat. Meniatkan hanya untuk Allah, Dia yang memiliki dan menguasai alam akan memberikan kuasa-Nya terhadap apa yang kita minta, terhadap apa yang kita niatkan untuk-Nya. Kita akan dimudahkan karena kita meminta kepada yang membuat persoalan dan yang memiliki jalan menyelesaikan persoalan. Merasakan berat itu adalah ujian
 Sukses Plus
Plus (+) menunjukan nilai tambah. Plus mengandung sesuatu yang membedakannya dengan yang lain, perbedaan yang lebih baik. Plus artinya disini adalah kebahagian. Kita mendapatkan sukses sekaligus bahagia.
Sukses berkaitan dengan pencapaian, orang dikatakan sukses ketika dia menginginkan dan mendapatkan keinginannya itu.bukan dikatakan sukses jika seseorang tidak menginginkan sesuatu, tapi tiba-tiba dia mendapatkannya. Ini hanya kebetulan bukan kesuksesan.
Kesuksesan memiliki kriteria yang jelas, yaitu pencapaian. Namun, sekali lagi kesuksesan bukan jaminan untuk membuatseseorang bahagia. Bahagia lebih sulit untuk digambarkan karena bahagia berkaitan dengan perasaan. Orang yang tidak sujses pun bisa merasakan bahagia apabila (seperti yang diajarkan islam) ia bersabar dengan keadaannya. Orang sukses akan bahagia pula ketika ia bersyukur.

No comments:

Post a Comment