Friday, March 7, 2014

RESUME BUKU ISTI’AB, Menigkatkan Kapasitas Rekrutmen Dakwah by Putri Dona Balqis



RESUME BUKU ISTI’AB, Menigkatkan Kapasitas Rekrutmen Dakwah
PENGARANG: Fathi Yakan
PENERBIT  : Robbani Press
Tahun pertama terbit (asli): 1983 M

ISTIA’B DALAM DAKWAH DAN DA’I
§  Isti’ab (daya tampung) adalah kemampuan da’i untuk menarik objek dakwahnya(mad’u) dan merekrut mereka dengan segala perbedaan intelekual, kejiwaan, status sosial, dan lain sebagainya. Atau dengan kata lain isti’ab merupakan kemampuan individu, kelayakan akhlak, sifat keimanan, dan karunia Ilahiyah yang membantu para da’i dan menjadikan mereka mercu suar dan poros bagi masyarakat, sehingga mereka senantiasa berputar dan berkerumun disekitarnya.
§  Tingkat kemampuan dalam isti’ab ini ibarat tingkat kemampuan bejana. Sebuah bejana ada yang mampu menampung lebih banyak dibanding ratusan bejana yang lain. Sebagaimana ada seseorang da’i yang mampu menampung dan mendekati orang-orang yang tidak mampu ditampung dan didekati oleh ratusan da’i lainnya.
§  Isti’ab eksternal adalah penguasaan terhadap orang-orang yang berada di luar dakwah, di luar organisasi. Istia’b internal adalah penguasaan terhadap orang-oang yang berada di dalam organisasi. Isti’ab eksternal bagaikan produsen yang membeli bahan baku. Sedangkan isti’ab internal ibarat proses produksi.
§  Isti’ab eksternal
Beberapa tuntutan yang harus dipenuhi para da’i dalam proses isti’ab dan rekrutmen. Diantaranya:
1.   Kepahaman tentang agama
Seorang da’i senantiasa akan ditanya tentang berbagai hal, karena itu apakah ia akan menjawab dengan pendapatnya sendiri ataukah menjawab dengan islam yang telah dipahaminya? Jika tidak mengerti islam, apakah ia layak menjadi pemimpin bagi masyarakat Muslim? Mungkinkah ia melaksanakan syari’at, tanpa memiliki pengetahuan tentang syariat.
katakanlah: adakah sama orang-orang yang mengetahui dengan orang-orang yang tidak mengetahui? Sesungguhnya orang yang berakallah yang dapat mmenerima pelajaran” Q.S 39:9
Dalil lainnya: Q.S 45:18; Q.S 24:40
2.  Keteladanan yang Baik
“mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu melupakan diri(kewajiban)mu sendiri, padahal kamu membaca Al Kitab(Taurat)? Maka tidakkah kamu berpikir?” Q.S 2:44
Dalil lainnya: Q.S 42:15; Q.S 61:2-3; Q.S 24:40
3.  Kesabaran
“dan mintalah pertolngan kepada Allah dengan sabar dan shalat. Dan sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang beriman” Q.S 2:45
Dalil lainnya: Q.S 20:130; Q.S 22:34-35; Q.S 2:153; Q.S 2:155; Q.S 39:10; Q.S 32:24;
Dari Ibnu Musayyab r.a, ia berkata: “ketika Rasulullah saw sedang duduk bersama para sahabatnya, ada seorang lelaki yang menyakiti Abu Bakar, tetapi Abu Bakar diam saja. Kemudian orang itu menyakitinya lagi, tetapi Abu Bakar tetap dia saja. Kemudia oran itu menyakitiinya untuk yang ketiga kalinya lalu Abu Bakar pun membalasnya. Menyaksikan hal ini, Rasulullah pun bangkit, lalu Abu Bakar bertanya: “apakah engkau mendapati aku telah bersalah wahai Rasulullah?” Rasulullah bersabda:“ malaikat turun dari langit mendustakan apa yang dikatakan oleh orang itu. Tetapi ketika kamu membalasnya maka malaikat itupun pergi dan setan pun duduk. Karena itu, aku tidak suka duduk bersama setan.” (H.R Abu Dawud)
4.  Santun dan Lemah Lembut
“maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka,dan bermusyawarahlah dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal.” Q.S 3:159
Dalil lainnya: Q.S 41:34; Q.S 3:134; Q.S 25:63;
“Sesungguhnya Allah mencintai kelembutan dalam segala hal.” H.R Muslim
5.  Memudahkan bukan Mempersulit
“seorang Arab Badui kencing di masjid, kemudian orang-orang yang ada di masjid langsung bangkit dan berusaha menangkapnya. Rasulullah lalu bersabda: biarkan ia dan siramkan seember air pada bekas kencing tersebut, karena kalian hanya diperintahkan mempermudah, bukan mempersulit” H.R Bukhari
6.  Tawadhu’ dan Merendahkan Sayap
“sesungguhnya oarang yang paling aku cintai adalah orang yang paling baik akhlaqnya, yang merendahkan sayap, yang mau menghimpun dan dihimpun. Sedangkan orang yang paling aku benci adalah orang yang mengadu domba, yang memecah belah orang-orang yang saling mencintai, danmemcari-cari aib orang yang tdak berdosa.” H.R Thabrani
“tidak akan masuk surga seseorang yang di dalam hatinya terdapat sedikit kesombongan.” H.R Muslim
7.  Muka Berseri-seri dan Perkataan yang Baik
“...serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia...” Q.S 2:83
Dalil lainnya: Q.S 17:53; Q.S 33:70; Q.S 22:24; Q.S 16:125; Q.S 20:44
“janganlah kalian memandang remeh kebaikan sedikit pun, meski kebaikan itu hanya berupa wajah yang berseri ketika bertemu dengan saudara kalian.” H.R Muslim
8.  Dermawan dan Berinfaq kepada Orang Lain
a.   Islam mewajibkan memuliakan tamu
b.   Memberi hadiah kepada orang lain
c.   Semua keutamaan yang diperintahkan Allah menuntut kedermawanan.
“orang yang dermawan dekat dengan Allah dan dekat dengan surga, dekat dengan manusia dan jauh dari api neraka. Sedang orang yang bakhil jauh dari Allah, jauh dari surga, jauh dari manusia, dan dekat dengan neraka. Orang yang jahil tapi dermawan lebih dicintai Allah daripada orang yang banyak ibadahnya tapi bakhil.” H.R Tirmidzi
9.  Melayani Orang Lain dan Membantu Keperluan Mereka
“seorang muslim adalah saudara bagi muslim yang lain,tidak mendzaliminya  dan tidak membiarkannya. Barang siapa yang memenuhi kebutuhan saudaranya maka Allah akan memenuhi kebutuhannya, barang siapa yang mengeluarkan seorang muslim dari kesusahan (di dunia) maka Allah akan  mengeluarkannya dari kesusahan hari kiamat dan barang siapa yang menutupi aib seorang muslim maka Allah akan menutupi aibnya pada hari kiamat.” H.R Bukhari, Muslim, dan Abu Dawud

No comments:

Post a Comment