Judul buku : Breaking The Time
Penulis : Satria Hadi Lubis
Bismillahirrahmanirrahim pada kesempatan kali ini saya
akan mencoba mengulas buku ‘Breaking The Time’ karya Satria Hadi Lubis. Buku
ini menjelaskan Kiat memaksimalkan keterbatasan waktuagar hidup lebih dahsyat.
Dalam buku ini ada pendahuluan yang menjelaskan pengantar dan siapa yang cocok
membaca buku ini. Kalian yang katanya sibuk dan susah mengatur waktu pasti
cocok sekali baca buku ini. Dalam buku ini juga ada lima BAB yang menjelaskan
bagaimana kita bisa mengatur waktu nantinya secara spesifik.
Pada Bab pertama
dalam tahapan manajemen waktu adalah membuat misi. Misi menunjukkan siapa kita
dan untuk apa kita berbuat di dunia. Dalam dunia bisnis ada misi yang ingin
dicapai,tentu setiap manusia pun ada. Ketika misi digunakan dalam lingkup
perseorangan , misi berarti kristalisasi
nilai-nilai yang diyakini kebenarannya oleh seseorang. Misi juga merupakan
asas dari setiap pribadi. Misi ada yang negative dan positif. Misi hidup
positif adalah misi hidup yang luhur. Misi yang dipengaruhi oleh nilai-nilai
prinsip seperti kebaikan, kejujuran, keadilan, kedamaian,
kesejahteraan,kesetiaan, keselamatan, ketentraman, dan kebahagiaan. Sebaliknya
misi negative dipengaruhi nilai-nilai yang hedonis ,semu seperti kedustaan,
kelicikan, kezhaliman, kesewenangan, kejahatan, kekikiran, keegoisan, dan
ketidaksetiaan. Ada beberapa cirri misi yaitu; luhur, fleksibel, menarik,
spiritual, jelas, dan singkat. Lalu ada beberapa cara membuat misi dengan
menjawab enam pertanyaan unsur misi. Setelah menjawab pertanyaan tersebut
digabungkan menjadi kalimat yang singkat dan jelas. Contoh ada di buku ini
dengan jelas digambarkan.
Pada Bab dua dalam tahapan manajemen waktu adalah
menentukan peran. Ketika punya misi sangat rugi jika tidak diaplikasikan.
Ketika mengaplikasikan misi, kita mengaplikasikannya dalam berbagai peran hidup
kita. Peran adalah posisi atau kedudukan dimana seseorang diharapkan melakukan
perilaku tertentu. Dalam kehidupan ini banyak orang yang punya bermacam-macam
peran. Ada peran yang utama dan juga pembantu. Karena itu butuh yang namanya
keseimbangan antar peran. Untuk itu kita perlu menciptakan sinergi antar peran
untuk menghemat banyak waktu dan tenaga. Ada dua langkah untuk menentukan
peran. Pertama kita harus menginventarisasi peran kita yang ada selama ini.
Tidak ada patokan jumlahnya karena setiap orang berbeda. Kemudian yang kedua
setelah peran kita terdata maka langkah kita adalah menyeleksinya. Ada dua
tahapan seleksi. Yang pertama dengan menyisihkan peran yang tidak sesuai dengan
misi hidup. Yang kedua dengan mengelompokkan peran sejenis. Contoh-contohnya
sangat jelas di buku, anda harus berani dalam menyisihkan peran yang tidak
sesuai dan menggabungkan peran sejenis.
Pada Bab tiga dalam tahapan manajemen waktu adalah
membuat visi peran. Setelah punya peran
kita diajak bermimpi. Kita bermimpi tentang masa depan nantinya yang sesuai
misi hidup kita. Buatlah visi yang menggairahkan hidup anda,bukan sekedar ikut-ikutan,
atau berilusi, atau hanya memikirkan esok hari. Ada enam cirri-ciri visi yang
baik; 1. Terukur 2. Fleksibel 3. Terjangkau 4. Menarik 5. Jelas 6. Singkat . jika
visi sudah dibuat maka kita harus berlatih untuk memvisualisasikannya. Cara
untuk melatih membuat visi dengan membayangkan dengan mata terpejam selama satu
menit: sebuah gambar mengenai anda yang sukses; sebuah gambar mengenai anda
yang berbahagia, santai, dan puas; sebuah gambar mengenai anda sepuluh tahun
mendatang; sebuah gambar mengenai anda yang lebih berat atau ringan 10 Kg;
sebuah gambar mengenai anda yang mempunyai banyak uang di bank; dsb. Berikut
ada beberapa langkah membuat visi peran: 1. Menciptakan visi besar 2.
Menciptakan visi peran anda 3. Letakkan di tempat yang mudah dilihat atau mudah
dibawa-bawa. Tiga langkah ini berawal dari mimpi besar kita sesuai misi hidup
lalu ditulis visi kita tiap perannya seperti apa sehingga mudah dievaluasi.
Kemudian jika sudah tertulis maka letakkan di tempat yang mudah terlihat
seperti kamar atau yang mudah dibawa seperti dompet. Di dalam buku ini ada
contoh secara gambar bagaimana visi peran ini.
Pada Bab empat dalam tahapan manajemen waktu adalah
membuat rencana pekanan. Setelah membuat visi peran kita perlu
merealisasikannya. Itu bisa dilakukan dengan mengevaluasi tiap pekan. Sebelum
membuat rencana itu kita perlu tahu tiga sifat waktu: 1. Waktu tidak dapat
diganti 2. Waktu dapat melenakan 3. Waktu adalah momen . di Bab ini dijelaskan
beberapa dampak pengaturan waktu yang buruk. Itu terjadi karena kita tidak bisa
mengatur keseimbangan misi dan visi peran kita. Di Bab ini juga ada penjelasan
terkait matriks manajemen waktu yang bisa membantu kita untuk memahami apakah
aktivitas ini sesuai dengan visi peran. Jika dicermati kuadran waktu terbaik
adalah kuadran II yang bisa membuat kita menjalani misi hidup dan dapat
menjalankan peran dengan baik. Lihat saja di bukunya ya. Sedang di kuadran IV
adalah yang memungkinkan fleksibilitas dan peluang. Setelah mengetahui matriks
manajemen waktu langsung beranjak ke lembar kerja pekanan. Di buku dijelaskan
secara detail pembuatannya.
Pada Bab lima dalam tahapan manajemen waktu adalah membuat
rencana harian. Bencana mengatur waktu itu berawal dari tidak adanya rencana
harian. Karena dengan tidak adanya rencana berpeluang untuk terjadinya
penundaan. Dengan seringnya menunda pekerjaan maka pekerjaan akan menumpuk di
kemudian hari pada satu waktu. Salah satu solusi adalah dengan membuat rencana
harian sesuai dengan peran hidup dan rencana pekanan yang sudah dibuat. Di buku
ada beberapa kiat untuk mengatasi kebiasaan buruk menunda. Ada sebelas kiat
yang luar biasa yang bisa diaplikasikan. Setelah mengisi lembar pekanan maka
kita perlu menulis rencana harian untuk merincikannya kembali di lembar yang
baru. Di buku ini ada contoh lembar harian sehingga bisa membantu dalam
pembuatannya. Ada lima langkah dalam menyusun rencana harian: 1. Jabarkan apa
yang akan anda kerjakan hari ini 2. Tulis perkiraan waktu untuk mengerjakannya
3. Urutkan pekerjaan anda setiap hari dengan cara member nomor urut 4. Biarkan ada
waktu luang dalam lembar waktu harian anda untuk member peluang melakukan
aktivitas mendadak dan spontan 5. Isi lembar harian itu setiap hari.
Tulisan ini hanyalah sebagian kecil dari buku yang luar
biasa. Jika sudah membaca tulisan ini segera pinjam bukunya dan praktekkan di
kehidupan nyata. Semoga waktu-waktu kita nantinya bisa dimanfaatkan dengan baik
dan bisa menjadi lebih produktif dalam beraktivitas.
By : Hasan
By : Hasan
No comments:
Post a Comment